Beblawi: Pembubaran Ikhwanul Muslimin Bukanlah Penyelesaian
Perdana Menteri hasil rampasan kuasa Mesir Hazem el-Beblawi mulai melunak terhadap kumpulan Ikhwanul Muslimin. Jika sebelum Beblawi menyeru pembubaran organisasi Islam tersebut, sekarang ia berubah fikiran.
Dalam satu temu bual dengan media tempatan, Beblawi mengatakan bahawa pembubaran organisasi Islam tertua di Arab tersebut bukanlah penyelesaian atas konflik yang terjadi saat ini.
"Membubarkan kumpulan itu bukanlah penyelesaian dan adalah sebuah kesalahan membuat keputusan semacam itu di masa pergolakan," ujar Beblawi seperti dikutip dari Reuters, Rabu (28/8).
Pada tarikh 17 Ogos lalu, Beblawi mengeluarkan kenyataan tegas bahawa Ikhwanul Muslimin harus dibubarkan. Menurutnya, saat itu kerajaan hasil rampasan kuasa telah melakukan kajian atas rencana pembubaran Ikhwanul Muslimin.
Kini Beblawi mulai meragukan ucapannya tersebut, ia lebih memilih melakukan pengawasan ketat terhadap organisasi tersebut beserta sayap-sayapnya. Ia telah membicarakan hal ini dengan menteri urusan sosial yang mengurusi perizinan organisasi bukan kerajaan di Mesir.
"Kami merasa pengawasan dalam rangka politik lebih baik daripada membubarkan atau membuat mereka terpaksa merahsiakan gerakan mereka," ujar Beblawi.
Sikap lembut kerajaan hasil rampasan kuasa Mesir dianggap sejumlah pihak sebagai isyarat konflik Mesir bergerak ke arah positif. Diharapkan, dalam waktu dekat kerajaan hasil rampasan kuasa akan mengambil langkah-langkah kompromis untuk menamatkan konflik.
Seperti diketahui Ikhwanul Muslimin adalah penyokong Presiden Muhamad Mursi yang pasti ahli organisasi tersebut. Sejak Mursi dikudeta oleh tentera, Ikhwanul Muslimin tidak henti-henti melakukan demonstrasi menolak aksi rampasan kuasa tersebut.
Protes Ikhwanul Muslimin ditanggapi dengan peluru tajam oleh pihak tentera. Akibatnya, ribuan orang telah menjadi korban sejak Mursi di kudeta.
